Levelmu sungguh anarkis
Dalam kelamnya sebuah ulu hati
Menggenggam pintu arti
Yang terdapat bual sunyi
Gegap gempita terus dirimu nikmati
Elok nampaknya namun sungguh tanpa arti
Tak ayal nyata sukmamu menanti
Menguntai cerita hanya memori
*untuk kerasnya dirimu berdiri. Angkuh nan tak menganggap sang mentari mencoba menari
saya ga ngerti puisi, tapi menarik menelaah kata2nya mbak
kalimatnya ambigu banget nih 🙂
SukaSuka
dan saya menikmati,
SukaSuka