Kenang

Ketika wacanaku bertuturkan sebuah senja di tengah kota

Dan ia menghiasinya, begitu indah

Kala itu netraku yang merekam

Beragam hayat yang tak kunjung pudar

6f7abdd2ab7316496edc288a9ac0c525.jpg
-pinterest-

Sumber hangatnya ternyata ulu hati

Yang mendekam diam namun menari

Ingin rasanya kemudian aku menugasi

Agar budiku selalu beriring

……….

Setelah berapa waktu yang tak bisa diungkap………

.

Waktu itu, ketika kau bertanya tentang durasi

Sesungguhnya, aku juga tak mengerti

Karena sepanjang hari aku terdiam hening

Memutar kembali memori lestari

11 respons untuk ‘Kenang

Tinggalkan komentar