Ketika wacanaku bertuturkan sebuah senja di tengah kota
Dan ia menghiasinya, begitu indah
Kala itu netraku yang merekam
Beragam hayat yang tak kunjung pudar
Sumber hangatnya ternyata ulu hati
Yang mendekam diam namun menari
Ingin rasanya kemudian aku menugasi
Agar budiku selalu beriring
……….
Setelah berapa waktu yang tak bisa diungkap………
.
Waktu itu, ketika kau bertanya tentang durasi
Sesungguhnya, aku juga tak mengerti
Karena sepanjang hari aku terdiam hening
Memutar kembali memori lestari
nyes bacanya..
kata-katanya indah 🙂
SukaSuka
hehe.. terimakasih sudah membaca 🙂
SukaSuka
Puisinya bagus kak
SukaSuka
terimakasihh 😀
SukaSuka
bagus banget rangkaian katanya, pengen bisa buat kata-kata puitis..
SukaSuka
ayo bikinnn
SukaSuka
Jadi inget zaman abg dulu, aku jg suka bikin puisi. Sekarang kok hilang ya imajinasiku.
SukaSuka
coba bikin-bikin lagi aja…
SukaSuka
Waaaa ternyata hobby nulis puisi ya? keren iihh.. AKu dari dulu nggak pernah bisa. Ngebaca puisi aja aku nggak bisa mba..
SukaSuka
coba dikit2 dulu aja mbakk.. baca puisi yang ringan2 dulu
SukaSuka
Sukaaaa ih 🙂
SukaSuka