Gelap Malam

Kehangatan itulah yang membuatku rindu.Canda tawa menggelegar memenuhi ruangan yang hangat. Tak peduli walau sebuah badai kelam menerpa. Takkan ada artinya. Karena sukma yang dipenuhi pelita benderang sangat terpancar dalam tiap nurani. Apalagi jika kita menyatu menjadi satu. Jangan ditanya. Rasanya luar biasa.

Saat diriku menatap langit yang biru. Hangat dan semilir. Aku seaakan lupa bagaimana kejamnya malam itu. Penuh sendu walau tak kuundang. Tangis riuh rintih bawa petaka. Seakan semuanya siap menggerogoti rasa dari dalam bina.

Dekap cinta dan senyuman. Olah sedu dedan menjadi cerita bermakna. Ternyata begitu kukenang. Sangat kudamba.

Dan disaat ini. Saat dimana nuansa kembali seperti semula. Kupandang gelap malam yang sangat bermuram. Marilah bulan tertawakan. Ejeklah seorang nirwarna hampa yang dulu kujaga kini musnah oleh gegap gempita.