Ketika wacanaku bertuturkan sebuah senja di tengah kota
Dan ia menghiasinya, begitu indah
Kala itu netraku yang merekam
Beragam hayat yang tak kunjung pudar
Sumber hangatnya ternyata ulu hati
Yang mendekam diam namun menari
Ingin rasanya kemudian aku menugasi
Agar budiku selalu beriring
……….
Setelah berapa waktu yang tak bisa diungkap………
.
Waktu itu, ketika kau bertanya tentang durasi
Sesungguhnya, aku juga tak mengerti
Karena sepanjang hari aku terdiam hening
Memutar kembali memori lestari